“Ketahuilah yang dikatakan Imam Syafi’i itu bahwa ada golongan Zindiq dari persia (iran) itu adalah SYIAH RAFIDHAH,  kita tahu kan aliran syiah seperti apa tabiat perilakunya....

Ini penjelasan tentang ilmu tasawuf

Berkata syeikh Al Junaid :“Ruh manusia perlu dikembalikan kembali ke alam asalnya, kepada sifat kesucian asalnya(makrifat)…”

Berkata Imam al-Ghazali :“Aku menyeberangi lautan fikih, aku sampai ke seberang, aku menyelami lautan TAUHID, aku sampai ke seberang, aku menyeberangi lautan falsafah, aku sampai ke seberangnya, (tetapi) apabila aku menyeberangi lautan TASAWUF, aku tenggelam dalam lautannya tanpa penghujung.

Sayyid Syeikh Abu al-Hassan al- Syadziliah mengatakan :“Barangsiapa yang tiada masuk dan mengetahui akan ilmu ini, yakni ilmu tasawuf niscaya ia mati dalam keadaan mengekalkan dosa-dosa tanpa diketahuinya”.

Sebahagian para ‘Arif billah mengatakan (termasuk Imam al-Ghazali) :
“Siapa yang tidak mempelajari ilmu ini (ilmu batin/tasawwuf), saya khuatir atasnya akan mati “su-ul khatimah”(kesudahan yang buruk) dan tidak ada jalan yang dapat mengenal-Nya kecuali dengan perasaan murni (fitrah)”. (Sirajut Tholibin).

“Semua Wali belum tentu SUFI, Tapi semua Sufi sudah pasti dia Wali-Wali ALLAH dan RASULULLAH”

Seorang Sufi yang suluk, khowas, Kasyaf, sudah pasti hatinya bersih, murni, suci, pikiran dan keinginannya sdh jauh dari Ambisi Dunia, sifat keegoan, sifat hewani, sifat merusak diri, merusak orang lain, apalagi merusak alam.

Sifat seorang sufi yang dalam pikirannya sibuk bagaimana memperbaiki diri untuk bekalnya di akherat, sibuk juga memperbaiki orang lain (dakwah/mengajar), sibuk memperbaiki-melestarikan alam.

Inilah konsep yang dilakukan Baginda Nabi Muhammad dan semua para Waliyullah, para Wali Quthub, para Sufi, Ahli Tauhid, Ahli Suluk/khowas, Ahli kasyaf, ahli makrifat dan tasawuf.

Sangat beda ahli Suluk/khowas, ahli kasyaf, ahli tasawuf/makrifat dengan para dukun-dukun jika mendapat suatu Ilham petunjuk.

Para ahli dukun yang tidak mengikuti syariat-syariat islam, jelaslah setan, jin adalah pemberi kabar petunjuknya.

Sedangkan ahli Tauhid, ahli makrifat, Ahli Tasawuf, Ahli suluk/khowas, ahli kasyaf adalah orang yang senantiasa mengikuti syariat2 islam, selalu setiap hari berdzikir, selalu membersihkan pikiran, hati & keinginannya dari suatu yg buruk negatif (dosa), Sehingga ALLAH mudahkan mereka-mereka untuk mendapatkan ilham petunjuk-Nya secara Nyata dan Gaib.

“BAGI SAYA JIKA ADA SEORANG YANG PINTAR MEMBAHAS AGAMA TAPI BELUM MENGENAL DAN MENGETAHUI ILMU TASAWUF BERARTI DIA BELUM MENGENALI DIRINYA SECARA BAIK DAN BENAR”

Tasawuf itu berasal dari kata “Dzauq atau Dzauf” yang berarti orang yang merasakan kedekatan dirinnya dengan Allah.

Saran saya banyaklah belajar arti makna yg tersurat dan yang tersirat, dirimu saja sendiri belum tentu mengenal pikiran itu seperti apa, hati perasaan itu apa, keinginan itu apa… hanya tahu pakai gunakan aja, padahal itu semuanya GAIB dalam dirimu karena itulah yang akan kembali nanti, tubuh jasadmu akan menjadi mayat….

Apalagi jika kita ingin mengenal dan mengetahui apa itu JIWA, NYAWA dan RUH.  Pasti lebih jauh lagi pemahaman hakikat RAHASIA-NYA.

Salam Santun dan Sejahterah...