Guru besarku pernah berkata bahwa mulutmu akan menjadi harimau bagi
dirimu.
Dengan membiarkannya bergerak dan bersuara tanpa kendali,
mulutmu akan membuatmu terjebak dalam kondisi yang menyulitkanmu.
Oleh
karenanya hati-hatilah dengan “harimau”mu,
peliharalah ia dengan baik
dalam kandang kebijaksanaan dan mata kebenaran.
Hati tidak akan lagi
berada pada tempatnya disaat “harimau”mu menerkamnya habis.
Kebohongan
berada pada lidah harimaumu.
Membakar segala kebaikan dan sumbangsih
secepat kayu terbakar menjadi abu.
Ya Rabbi, siramilah kami dengan kesempurnaan cahayaMu,
sucikanlah kami
dalam kebaikanMu dan raihlah kami dalam kecintaanMu,
dalam penjagaanMu,
dalam kerendahhatianMu,
Sebuah hubungan pertemanan yang baik menjadi hancur hanya karena rauman suara harimau yang tak bertanggungjawab,
Sebenarnya tak pernah hati ini menerima keputusan pembubaran sebagai
teman baik secara tertulis dari sobatku itu,
aku cenderung untuk
menganggapnya sebagai kekhilafan yang bisa dilupakan seiring waktu
berjalan.
Mungkin sobatku itu merasa sangat tidak enak hati telah
mengeluarkan kalimat-kalimat buruk itu kepadaku,
sobatku langsung
memutuskan hubungan baik yang telah terjalin relatif lama tanpa
menanyakan pendapatku terlebih dahulu.
Mungkin Allah SWT telah memutuskan bahwa untuk saat ini hal ini adalah yang terbaik kami.
Mungkin Allah SWT telah memutuskan bahwa untuk saat ini hal ini adalah yang terbaik kami.
Dia
Menginginkan kami untuk lebih mahabbah kepadaNya,
membuktikan kecintaan
dan kesetiaan kami hanya padaNya, Sang Pencipta alam semesta.
Aku yakin dan percaya akan kebaikan-kebaikan yang tersirat di balik semua ini.
0 Komentar